Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos dan Rasio Bahan yang Tepat

Bagaimanakan rasio bahan yang tepat dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos? Temukan jenis bahan, baik itu organik dan non organik yang bisa digunakan sebagai kompos dalam artikel berikut!

Pengomposan adalah kebiasaan yang baik, entah itu untuk rumah maupun lingkungan. Sisa makanan dan sampah halaman menyumbang lebih dari 30 persen dari isi kantung sampah yang kita buang setiap tahun. Padahal, banyak dari sampah tersebut yang bisa dimanfaatkan dengan dibuat kompos.

Pengolahan sampah organik menjadi kompos juga menjadi tren positif yang bisa diikuti setiap rumah tangga. Sayangnya, kurangnya pengetahuan bisa membuat hasilnya kurang maksimal. Untuk itu, kamu perlu pengetahuan dasar tentang pengomposan untuk mendapatkan pupuk kompos yang bagus.

 

Apa itu Kompos?

Pada dasarnya, pupuk kompos adalah hasil dari penguraian alami bahan organik menjadi pupuk yang berharga. Agar berhasil, para ahli pengomposan merekomendasikan bahwa setiap sesi pengomposan mengandung tiga bahan: materi coklat, materi hijau, dan air.

Materi coklat:

Materi cokelat pada dasarnya adalah segala sesuatu yang kering atau berkayu. Materi ini bisa berupa bahan yang kaya akan karbon atau karbohidrat. Tugas utama materi cokelat dalam tumpukan kompos adalah menjadi sumber makanan bagi semua organisme penghuni tanah yang akan bekerja dengan mikroba untuk memecah isi tumpukan kompos. Selain itu, bahan cokelat membantu menambah curah dan membantu memungkinkan udara menyaring melalui tumpukan.

Dalam kebanyakan kasus, item dalam kategori "coklat" akan berwarna cokelat alami, tetapi tentu ada pengecualian untuk aturan itu. Materi coklat mengandung karbon, yang menyediakan energi bagi mikroba menguntungkan dalam kompos.

Materi hijau:

Bahan atau materi hijau dalam pengomposan merupakan bahan organik yang kaya akan nitrogen atau protein. Bahan ini cenderung bersifat memanaskan tumpukan kompos karena membantu mikroorganisme dalam tumpukan tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Bahan ini bisa mencakup hal-hal seperti limbah buah dan sayuran dan potongan rumput, tetapi bahan seperti bubuk kopi juga dianggap sebagai materi hijau.

Dalam kebanyakan kasus, item hijau akan memberikan kelembaban  yang cukup untuk proses penguraian dalam campuran kompos. Namun, kamu mungkin perlu menambahkan air saat cuaca kering agar kompos tidak mengering.

Baca juga: Cara Merawat Suplir Sebagai Tanaman Indoor

 

Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos
Photo by Greffa Hoffman

 

Jenis bahan yang termasuk dalam materi cokelat

Bahan coklat untuk pengomposan termasuk bahan tanaman kering atau berkayu. Dalam kebanyakan kasus, bahan-bahan ini berwarna coklat, atau secara alami berubah menjadi coklat. Item coklat termasuk yang berikut:

  1. Daun musim gugur
  2. Ranting, cabang/kulit pohon yang terkelupas
  3. Jerami
  4. Serbuk gergaji
  5. Batang jagung
  6. Kertas (koran, kertas tulis/cetak, piring kertas, serbet, dan penyaring kopi)
  7. Serat pengering
  8. Kain katun
  9. Karton bergelombang (tanpa lapisan lilin/licin)

 

Jenis sampah yang termasuk bahan hijau

Bahan hijau untuk pengomposan sebagian besar terdiri dari bahan basah atau bahan yang baru tumbuh. Bahan hijau biasanya berwarna hijau atau berasal dari tanaman yang hijau. Tetapi tidak mutlak ya. Dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos, tidak semua item organik disebut bahan hijau. Berikut beberapa sampah yang termasuk bahan hijau kompos.

  1. Potongan rumput
  2. Bubuk kopi/teh celup
  3. Potongan sayur dan buah
  4. Pemangkasan dari tanaman tahunan dan tahunan
  5. Gulma tahunan yang belum berbiji
  6. Cangkang telur
  7. Kotoran hewan (sapi, kuda, domba, ayam, kelinci, tetapi bukan kotoran anjing atau kucing)
  8. Rumput laut

 

Rasio Bahan yang Tepat dalam Pengomposan

Dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos, jumlah yang tepat tentu akan memegang peranan penting ya. Hal ini juga berlaku pada sampah non organik. Untuk menjadi kompos yang bagus, tentu harus ada rasio yang tepat antara bahan-bahan pembuatan kompos. Dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos, rekomendasi untuk rasio yang ideal umumnya adalah 3-4 bagian untuk materi cokelat dan 1 bagian untuk materi hijau. Jumlah itu tentu tidak bisa dijelaskan dengan tepat ya, tetapi kondisi akhir kompos akan menentukan bagian mana yang kurang atau lebih dari rasio pengomposan.

Jika campurannya komposmu tidak memanas, artinya kamu harus menambahkan lebih banyak bahan hijau. Sebaliknya, jika tumpukan kompos mulai berbau, artinya kamu harus menambahkan lebih banyak bahan cokelat.

Setelah itu, biarkan proses alami terjadi. Tumpukan kompos akan mengalami proses dekomposisi dan aduk atau balikkan kedua lapisan dalam jangka waktu tertentu.

Nah, itulah salah satu unsur dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos. Untuk informasi menarik lainnya, kamu bisa membaca dalam kategori kompos ya.

Baca juga: 3 Cara membuat Pupuk dari Ampas Kopi Bekas


Posting Komentar

0 Komentar