Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang bermanfaat bagi tumbuhan plus aman bagi lingkungan. Pengomposan juga memiliki manfaat jauh lebih besar daripada pengurangan limbah sederhana. Kompos meningkatkan retensi air dan drainase tanah yang membantu mengurangi gulma dan menambahkan nutrisi ke kebun. Sayangnya, tidak semua orang bisa membuat kompos, terutama dari sisa makanan dan sampah rumah tangga.
Ada
banyak cara untuk memulai pengomposan sampah dapur. Untuk itu, ikuti terus
artikel ini untuk tahu cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga
sehingga menghasilkan pupuk yang bagus untuk tanaman di kebus atau tanaman hias.
Baca
juga: Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos dan Rasio Bahan
yang Tepat
Jenis Sampah Rumah Tangga yang bisa dibuat kompos
Sampah rumah tangga juga bisa digunakan sebagai bahan utama untuk membuat kompos. Pengomposan sesederhana mengubur sisa makanan di tanah atau menggunakan tempat pengomposan 3 tahap atau gelas. Hasil akhirnya adalah aditif tanah yang kaya nutrisi yang meningkatkan porositas dan membantu menahan kelembapan penting di dalam tanah.
Bahan yang paling cepat rusak dalam pengomposan sampah dapur adalah sayuran hijau. Hal ini tentu sangat membantu ya, karena bisa mengurangi ukuran bahan sehingga tidak perlu tempat yang besar untuk pengomposan. Sementara itu, bahan yang paling lambat untuk dijadikan kompos adalah daging dan produk susu, meskipun sebagian besar sumber tidak merekomendasikan daging untuk pengomposan.
Untuk lengkapnya, bahan yang akan dijadikan sebagai kompos harus bisa bisa terurai secara hayati. Tetapi meskipun demikian, jenis sisa makanan tertentu harus dihindari.
Berikut adalah beberapa bahan yang sebaiknya tidak digunakan sebagai kompos:
- Daging, tulang, atau produk hewani lainnya
- produk ikan
- Susu (susu, keju, yogurt, dll.)
- Segala jenis lemak atau minyak
Produk-produk ini terurai terlalu
lambat sehingga membuat kompos menjadi sangat bau dan juga bisa menarik hewan
pengerat atau hama lainnya. Ketika ditambahkan ke kompos, bahan tersebut bisa
memperlambat proses penguraian semua bahan "baik" lainnya dan
menyebabkan ketidakseimbangan dalam kompos.
Kamu juga bisa lho membuat kompos dari buah dan sayuran yang sudah busuk atau mulai berjamur. Selain itu, banyak item lain yang bisa dibuat kompos, termasuk Semua item yang terbuat dari tepung, terbuat dari biji-bijian yang sudah dimasak, dan bahkan kulit telur yang sudah digiling.
Sedangkan untuk sisa makanan yang dimasak, ingat aturan yang sama seperti di atas. Jika berbahan dasar sayuran maka aman untuk kompos. Tetapi jika mengandung produk hewani atau banyak minyak, sebaiknya jangan ditambahkan ke kompos.
Cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga
Untuk sebagian besar, pengomposan cukup mudah dan hanya perlu membuang sampah ke jenis komposter yang kamu miliki. Tapi ada satu hal penting yang perlu diingat. Sisa makanan saja tidak akan menghasilkan kompos.
Kompos yang baik terdiri dari campuran bahan hijau yang penuh nitrogen dan bahan cokelat yang mengandung karbon. Bahan hijau bisa berupa sampah rumah tangga, sementara bahan cokelat, kamu bisa menambahkan jerami, serpihan kayu kecil, atau serbuk gergaji. Sumber materi coklat yang banyak tersedia adalah daun mati. Atau, kamu juga bisa menambahkan kertas atau karton yang diparut.
Perbandingan yang tepat untuk bahan ini adalah 1 bagian untuk bahan hijau dan 3-4 bagian untuk bahan cokelat.
Untuk membantu sampah berubah menjadi kompos secepat mungkin, ada baiknya memotong bahan dapur menjadi potongan-potongan kecil yang panjangnya tidak lebih dari satu inci. Potongan yang lebih kecil memiliki lebih banyak area permukaan, yang memungkinkan bakteri untuk memecahnya lebih cepat.
Untuk membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga, ada beberapa cara yang bisa diikuti, yaitu:
Pengomposan di dalam tanah
Salah satu cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga termudah adalah dengan menguburnya di dalam tanah. Cukup gali lubang sedalam 30 hingga 36 cm dan kubur sisa makanan dengan posisi bahan hijau di bawah, baru kemudian bahan cokelat. Bakteri anaerob memulai dekomposisi dan cacing juga akan membantu mencerna sisa makanan. Ketika semuanya telah terurai, kamu bisa menggalinya dan menggunakannya sebagai pupuk di kebun.
Tempat sampah kompos dapur buatan sendiri
Jika tidak memiliki lahan, kamu juga bisa menggunakan ember. Mulailah dengan mengebor bagian bawah dan sisi ember sehingga menghasilkan lubang. Ember harus diposisikan sedemikian rupa sehingga tidak menempel di permukaan tanah sehingga sirkulasi udara bisa masuk dari bagian bawah ember. Kamu bisa meletakkan semacam nampan di bawah air untuk menampung air yang keluar selama proses pengomposan. Cairan ini biasanya bisa langsung digunakan sebagai pupuk di kebun.
Isilah ember dengan lapisan bahan hijau (sampah dapur) terlebih dahulu dan baru kemudian materi cokelat (sampah halaman seperti daun kering).
Campur
isi ember satu atau dua kali seminggu agar tetap aerasi. Ini akan membantu
menambah oksigen ekstra dan mempercepat proses dekomposisi. Jika isinya terlalu
basah, coba tambahkan lebih banyak daun kering. Jika terlalu kering, kamu bisa
menyemprotkannya dengan selang untuk menambahkan sedikit kelembapan.
Setelah
satu ember penuh, kamu bisa memulai pengomposan dengan ember lain. Setiap ember
akan memakan waktu sekitar 40 hingga 60 hari agar isinya benar-benar terurai.
Setelah itu bisa langsung dikosongkan dan digunakan untuk menyuburkan kebun.
Tumpukan
kompos harus berada pada suhu dan keseimbangan kelembaban yang tepat untuk
memastikan jenis bahan-bahan tersebut terurai. Kamu juga perlu menutupi ember
sisa-sisa ini agar tidak digali oleh hewan peliharaan.
Nah,
itulah cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga. Mudah dan sederhana
bukan? Kamu bisa mencobanya untuk mendaur ulang dan mengurangi limbah yang akan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Baca juga: 3 Cara membuat Pupuk dari Ampas Kopi Bekas
0 Komentar