Cara Sederhana Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Kambing

Apa saja sih kandungan kotoran kambing? Lalu, bagaimana manfaat kotoran kambing untuk tanaman? Cari tahu lebih lanjut pada postingan cara membuat pupuk kompos dari kotoran kambing ini!

Salah satu kotoran hewan yang bisa digunakan sebagai kompos adalah kotoran kambing. Meski memiliki bau yang lumayan menyengat, pengomposan mampu mengolah kotoran kambing menjadi pupuk yang tidak berbau. Tentu kamu harus mengikuti cara membuat pupuk kompos yang tepat agar menbisa hasil yang maksimal. Untuk itu, ikuti terus artikel berikut ya.

 

Kandungan Kotoran Kambing

Pupuk kambing ini mengandung unsur hara dalam jumlah cukup yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan yang optimal, terutama bila kambing diperlihara di kandang. Kandungan kotoran kambing memiliki sekitar 1,1 persen nitrogen, 0,4 persen fosfor dan 1 persen kalium. Tingkat nutrisi ini melebihi kotoran kuda dan sapi tetapi kurang dari tingkat nutrisi yang dimiliki kotoran ayam.

Salah satu kandungan kotoran kambing yang penting bagi tanaman adalah unsur nitrogen. Saat urin terkumpul di kotoran kambing, kotorannya itu menyimpan lebih banyak nitrogen, sehingga meningkatkan potensi pemupukannya. Hal ini tentu lebih meningkatkan manfaat kotoran kambing untuk tanaman. Namun, peningkatan nitrogen ini biasanya membutuhkan pengomposan sebelum digunakan.

 

Manfaat Kotoran Kambing untuk Tanaman

Salah satu manfaat kotoran kambing untuk tanaman yang paling umum adalah sebagai pupuk. Pupuk kotoran kambing bisa membantu tukang kebun menghasilkan tanaman dan hasil panen yang lebih sehat. Kambing tidak hanya menghasilkan kotoran pelet yang lebih rapi, tetapi kotorannya biasanya tidak menarik serangga atau membakar tanaman seperti halnya kotoran sapi atau kuda . Kotoran kambing hampir tidak berbau dan bermanfaat bagi tanah.

Keuntungan lain menggunakan kotoran kambing untuk pupuk adalah bentuk kotoran yang berbentuk pelet sehingga memungkinkan aliran udara yang lebih banyak ke tumpukan kompos. Hal ini juga bisa mempercepat waktu pengomposan.

Manfaat pupuk kompos dari  kotoran kambing bisa menambah nutrisi ke tanah, mendorong pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, dan meningkatkan hasil panen tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Kamu bisa menggunakan pupuk kompos sebagai mulsa atau campuran pot. 

 

cara membuat pupuk kompos dari kotoran kambing
pupuk kompos dari kotoran kambing/ pict by Antranias Zimmer

 

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Kambing

Pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing tidak jauh berbeda seperti pembuatan kompos dari kotoran sapi. Kotoran kambing harus dicampur dengan berbagai bahan sesuai rasio yang tepat. Karena kotoran kambing termasuk bahan yang termasuk materi hijau, tentu kamu harus menyiapkan bahan materi cokelat agar proses pengomposan berhasil. Untuk itu, sebelumnya ada baiknya kamu mampir dahulu ke postingan tentang pengolahan sampah organik dan rasio bahan yang tepat untuk kompos.

Pengomposan kotoran kambing tidak sulit atau berantakan. Apalagi kotoran kambing lebih padat dan lebih rapi ketimbang kotoran kuda atau sapi. Untuk memulainya, kamu bisa menyiapkan kotoran kambing dan bahan materi cokelat seperti jerami atau serbuk gergaji.

Campurkan bahan-bahannya di tanah dan pastikan bahwa sekitar 50 persen volume bahan kompos kamu terdiri dari kotoran, demi menyediakan nitrogen yang cukup untuk kompos. Setelah itu, kamu bisa menambahkan sampah limbah kaya nitrogen tambahan (seperti potongan rumput segar, sisa buah dan limbah sayuran) dan limbah kaya karbon (seperti daun mati, jerami, serbuk gergaji atau koran robek) ke tumpukan kotoran kambing segar.

Campur kotoran kambing dan bahan padat nitrogen lainnya secara menyeluruh dengan limbah kaya karbon menggunakan garpu kotoran. Sendok limbah campuran di atas tanah kebun, sebarkan untuk membuat lapisan hingga setebal  10 cm di bagian atas tanah.

Biarkan kotoran kambing dan bahan sampah organik lainnya menjadi kompos di atas tanah kebun selama kurang lebih enam bulan, tergantung ukurannya. Semakin kecil, maka proses penguraian akan memakan waktu yang lebih singkat.

Jaga agar kompos tetap lembab dan aduk tumpukan secara teratur untuk mencampur semuanya dan meningkatkan aliran udara demi membantu pengomposan. Misalnya 2-4 kali per hari di minggu pertama dan 1 kali setiap dua hari di minggu-minggu selanjutnya.

Baca juga: 2 Cara Memperbanyak Tanaman Suplir dan Petunjuknya

Posting Komentar

0 Komentar